Kamis, 09 September 2021

Yang Tersisa dari Transfer Ronaldo ke Manchester United

sumber gambar: en.as.com

Kembalinya Cristiano Ronaldo (CR7) ke Manchester United (MU) menggegerkan publik sepak bola seluruh dunia. Seolah tanpa pertanda, tiba-tiba ia pulang ke klub yang membesarkan namanya.

Ia berkarier di MU pada rentang 2003 s.d. 2009. Di bawah bimbingan Sir Alex Ferguson (SAF), CR7 menjelma menjadi andalan utama. Di sana, ia tumbuh sebagai pemain besar dan akan dikenang sepanjang sejarah. Sepuluh trofi, mulai Piala FA, Piala Liga, Liga Inggris, Liga Champions dan lainnya ia rengkuh saat bermarkas di Old Trafford.

Real Madrid tergiur dengan skill lengkap CR7. Juli 2009, dengan mahar 80 juta Poundsterling/1,3 triliun Rupiah, ia sepakat bergabung dengan Los Galacticos. Menjadi rekor transfer termahal zaman itu. Sebuah harga yang setimpal. Ia sukses persembahkan 16 gelar.

Saat tak lagi muda, usai lewati usia puncak pemain bola, 33 tahun, CR7 masih dibanderol 99,2 juta Poundsterling/1,8 triliun Rupiah, ketika pindah ke Juventus pada 2018. Tidak buruk, ia masih bisa persembahkan 4 gelar dalam 3 tahun masa baktinya di Turin.

***

Akhir Agustus lalu, nama Ronaldo yang lindap karena tersita terangnya lampu sorot untuk Messi yang pindah ke PSG, tiba-tiba menyeruak menjadi bahasan utama. Namanya menjadi world wide trending topic di Twitter. Ia disebut akan pindah ke tim yang tidak terduga: Manchester City!

Wajar, City disebut sebagai pembeli CR7. Klub milik triliuner Uni Emirat Arab Sheikh Mansur ini, satu dari sedikit klub yang mampu membeli dan membayar gaji super mahal CR7. Yang membuat tidak terduga, City rival sekota MU.

Banyak yang terkejut. Hampir semua Fans MU marah dan misuh-misuh.

Saya sebagai fans MU, tentu sedikit terkejut. Tapi tidak marah, pun tak sampai misuh. Apapun mungkin di dunia ini, apalagi di lingkup sepak bola modern yang telah menjadi industri besar. Transfer pemain bola sungguh cair. Dinamis sekali. Perubahannya demikian gegas. Saya telah menyadarinya sejak lama.

Saya mulai intens memantau bola pasca piala dunia 1998. Mulai saat itu pula, saya rutin menambah pengetahuan sepak bola melalui berbagai sumber. Televisi, bacaan, dan obrolan. Karena internet masih jauh sekali dari jangkauan.

Tabloid Bola menjadi sumber utama bacaan saya. Bola terbit seminggu 2 kali. Selasa dan Jumat. Oleh karenanya, Selasa dan Jumat jadi hari-hari yang sangat saya nanti-nantikan. Membeli dan membuka helai demi helai halaman Bola menjadi momen yang sangat menyenangkan.

Bola menjadi sumber kebahagiaan tersendiri bagi saya –yang kala itu duduk di kelas 5 SD. Pengalaman yang identik, seperti saat TK dulu dibelikan Bobo.

Rasa saat tukang koran tiba di depan rumah masih terkenang. Aroma kertasnya pun tersimpan di korteks piriform hingga sekarang.

Melalui Bola edisi Selasa, saya ketahui hasil-hasil pertandingan di akhir pekan. Skor dan ulasan pertandingan tersaji lengkap. Dalam edisi Jumat, prediksi pertandingan beserta dugaan susunan pemain yang akan dimainkan, dapat menjadi bekal untuk saksikan laga keesokan harinya.

Di Bola, diberitakan pula transfer perpindahan pemain. Saya menjadi bersemangat jika pemain dihubungkan dengan AC Milan dan MU. Apalagi jika terkategori pemain bintang. Tak jarang, transfer hanya sekadar isu selentingan berkelas kabar burung. Membuat kecewa saja. Dari rentetan kekecewaan itu saya belajar.

***

CR7 memang pemain spesial. Ia pemain terbaik dunia lima kali. Ia pesepak bola lengkap. Dribble-nya bagus, larinya cepat, kepalanya tajam, kaki kanan kiri hidup semua. Posturnya ideal, fisiknya prima, pun jarang cedera.

Jika David Beckham ngetop karena ditunjang ketampanan dan kehidupan jetset-nya, CR7 hampir 100% dikenal dunia karena kiprahnya di sepak bola. Pernik lain tentu ada yang menghiasi, tetapi tak sampai menggeser fokus pemberitaan bahwa ia pemain bola.

Ia rutin donor darah. Demi itu, ia tidak mau melukis tubuh dengan tato.

CR7 tak jarang dikabarkan beramal. Ia membangun rumah sakit di Portugal dan berdonasi untuk Gaza. Yang terbaru, ia menyumbang demi perangi Corona. Mantan kekasih Irina Shayk ini juga menjadi duta kemanusiaan di Save the Children, UNICEF, dan World Vision.

CR7 atlet yang sangat disiplin berlatih. Di samping menaati porsi latihan klub, ia masih memiliki program latihan pribadi dengan personal trainer. Hasilnya, ia hanya miliki 7% lemak di tubuh, dibanding 10% lemak pada rata-rata atlet seusianya. Ronaldo sekarang berusia kronologis 36 tahun, tetapi usia biologisnya sekitar 20 tahun.

***

Saat muncul berita CR7 akan ke City, banyak fans MU di Twitter, baik akun besar maupun kecil, merespons dengan sangat reaktif. Mereka bilang CR7 pengkhianat, hanya pikirkan uang, tidak mengerti makna loyalitas, dan olok-olok lainnya.

Saya mengerti. Memang fans bola tak sedikit yang cintanya setengah mati, bahkan rela mati demi klub kebanggaannya. Memang pengabdian dan kesetiaan, apalagi kepada klub yang membesarkan namanya, masih tetap mata uang yang berlaku di zaman kapan pun. Tetapi, akan lebih melegakan, jika kita memandang transfer pemain, seperti tertulis di atas, sebagai suatu hal yang sangat cair dan dinamis.

Karena sering kecewa sebab transfer pemain, saya menjadi kebal dan memandangnya dengan ringan. Transfer pemain bola menawarkan berbagai macam kemungkinan sampai detik tenggat terakhir. Jika pemain belum foto dengan jersey klub, atau diumumkan di depan wartawan, atau diunggah di media sosialnya, maka jangan percaya dan habiskan energi di sana. Percuma.

Terbukti, sekali lagi. CR7 justru berbelok ke MU. Tidak jadi ke City. Ada peran besar SAF dan teman-teman di MU seperti Rio Ferdinand, Patrice Evra, dan Bruno Fernandes yang membujuknya pulang.

Sederet kehebatan teknis CR7 semoga membawa prestasi untuk kejayaan MU. MU sudah haus juara. Kami rindu.

Selain dari sisi teknis permainan di lapangan, CR7 paling tidak, dapat menaikkan moral dan memberikan teladan bagi karier para pemain muda. Nama besarnya pun dapat menjadi ancaman psikis bagi tim lawan. Selain itu, CR7 pun sudah terbukti menaikkan angka penjualan jersey MU. Dalam 12 jam, penjualannya mencapai 640 miliar Rupiah.

Apapun itu, dengan beragam dinamika serta lika-liku yang mewarnainya, yang terpenting: Welcome home, Cristiano!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar