Minggu, 17 Januari 2016

Kita Tak Akan Pernah Bisa Sembunyi

(sumber gambar: banjarmasin.tribunnews.com)
Pertemuan rutin yang diselenggarakan di ibu kota kabupaten sore itu rampung sudah. Ibu guru Ningsih sebagaimana biasa bergegas pulang untuk segera menjumpai keluarga. Perjalanan pulang menyita waktu tak lebih dari setengah jam.
Dengan sepeda motor bebek kesayangan, Bu Ningsih berjalan perlahan menyusuri tepi jalan raya yang ramai. Sore itu cerah ceria, seperti hari kemarin, tak ada beda. Tidak ada yang patut dicurigai.
Sampai pada menjelang setengah perjalanan, ponsel Bu Ningsih berdering. Sadar akan bahayanya bertelepon sambil berkendara, beliau menepi sampai di bahu jalan raya. Mesin bebek hitam dimatikan, standar samping disentuhkan di tanah berbatu. Ponsel diambil, seseorang di ujung sana bercerita. Bu Ningsih fokus mendengarkan.
Sekonyong, station wagon keluar dari badan jalan, tanpa ampun menabrak Bu Ningsih dan bebek hitam. Bu Ningsih terpental beberapa meter dan meninggal dunia di tempat.
***
Fragmen cerita di atas adalah kejadian nyata. Menampilkan fakta yang akan memunculkan pertanyaan dan gugatan:
“Mengapa seseorang harus menelpon saat Bu Ningsih berkendara?”
“Mengapa Bu Ningsih harus memenuhi undangan sore itu?”
“Mengapa perencana acara memutuskan hari itu sebagai hari penyelenggaraan rapat?”
“Mengapa Bu Ningsih tidak menaiki bus saja?”
“Mengapa Bu Ningsih tidak menggeser posisi menelponnya sepuluh centimeter saja?”
***
Penyesalan dan kesedihan pasti ada, tapi tidak akan mengubah apa-apa. Semua sudah terencana di lauhul mahfudz sana. Tidak ada kekuatan yang mampu, bahkan hanya untuk menundanya sedetik saja.
Sebagai yang masih diberi jatah untuk cicipi panggung senda gurau ini, yang kita bisa adalah menjadikannya pelajaran. Di mana dan kapan pun, cerita yang sama bisa saja terjadi pada kita. Karena kita tidak akan pernah bisa sembunyi.


5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Apapun yg terjadi sudah ada yang ngatur.. sedih senang marah tawa.. tulisannya menyentuh mas ryan.. coba bikin lagu keren jg kayaknya..
    untuk kejadian diatas.. kecelakaan dua kendaraan ato lebih biaya perawatan RS ditanggung Jasa Raharja maksimal sd. 10jt rupiah..
    Love n peace.. best regard

    BalasHapus
  3. sngat mnyentuh,karena brngkt dr kisah yg hampir sm yg pernah sy alami sepeninggalan bapak,pertanyaan2 yg hampir sm jg yg sring sy ungkapkan...ikhlas dlm hati terkdang it tdk mudah namun tak ad yg bs melebihi kuasaNya..doaq snantiasa untkmu Bapak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Bapak mendapat tempat terbaikNya ya, Mbak..

      Hapus
  4. sngat mnyentuh,karena brngkt dr kisah yg hampir sm yg pernah sy alami sepeninggalan bapak,pertanyaan2 yg hampir sm jg yg sring sy ungkapkan...ikhlas dlm hati terkdang it tdk mudah namun tak ad yg bs melebihi kuasaNya..doaq snantiasa untkmu Bapak...

    BalasHapus